BAB 2
SEJARAH SEBAGAI ILMU
Sejarah yang merupakan
peristiwa-persitiwa pada masa lampau, sangat menentukan pada apa yang terjadi pada masa kini,
begitu juga menentukan apa yang akan terjadi pada sama yang akan datang.
- Sejarah
sebagai ilmu
Karena sejarah itu
sangat penting, pada artikel ini kita akan bahas apa yang dimaksud sejarah
sebagai ilmu. Jadi, sejarah dapat dikatakan sebagai ilmu karena ia
menjadi sumber-sumber pengetahuan tentang apa yang terjadi pada masa lampau. Peristiwa
pada masa lampau itu disusun secara sistematis menggunakan metode
kajian ilmiah, untuk apa menggunakan kajian ilmiah? Hal itu
dikarenakan sejarah akan berpengaruh pada masa-masa yang akan datang, maka
sangat perlu untuk mendapatkan kebenarannya.
Sebagai ilmu, sejarah
merupakan ilmu yang memiliki fungsi besar dalam meneliti dan
menyelidiki kejadian-kejadian apa saja atau peristiwa apa saja yang
dialami oleh manusia serta masyarakat pada masa lampau. Dalam melakukan
penelitian sejarah, penguasaan metode ilmiah sangat diperlukan, tidak bisa asal
dalam melakukan penelitian sejarah. Ini karena semua yang ditemukan kemudian
akan menjadi sebuah ilmu yang menentukan kondisi pada masa-masa selanjutnya.
Buat RG Squad yang ingin
menelusuri sejarah kemudian dituangkan kedalam tulisan, kalian harus
melalui tahapan-tahapan penulisan sejarah, apa saja tahapannya?
Tujuan dari
tahapan-tahapan penulisan sejarang itu agar RG Squad mampu merekonstruksi
cerita sejarah secara analitis, kritis, dan juga imajinatif, tentunya
berdasarkan data, bukti tulisan, peninggalan-peninggalan, serta rekaman.
Sejarah sebagai ilmu
juga memiliki ciri-ciri, nah apa saja ya ciri-cirinya?
1. Empiris
Empiris merupakan kata
yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “empiro”, artinya adalah
perjalanan manusia. Semua pengalaman yang terjadi kemudian direkam dalam
peninggalan serta dokumen sejarah, yang kemudian diteliti oleh sejarawan dalam
menemukan fakta. Nah ilmu sejarah termasuk ilmu empiris,
Squad.
2. Memiliki objek
Tidak ada ilmu yang
tidak memiliki tujuan, setiap ilmu pasti memiliki tujuan dan objek material
atau sasaran yang jelas, semua itu untuk membedakan dengan ilmu-ilmu yang lain.
Sementara objek sejarah adalah manusia dan masyarakat, akan tetapi sasarannya
lebih ditekankan pada manusia dalam sudut pandang waktu.
3. Memiliki teori
Teori merupakan pendapat
yang telah dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa. Teori dalam
sejarah berisi satu kumpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu.
4. Memiliki metode
Dalam melakukan
penelitian sejarah mempunyai metode sendiri dengan menggunakan pengamatan
disertai bukti untuk membuat kesimpulan sejarah sebagai ilmu, mempelajari
sepanjang kehidupan manusia.
5. Mempunyai
generalisasi
Studi dari suatu ilmu
selalu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut menjadi kesimpulan umum
atau generalisasi. Jadi generalisasi merupakan sebuah kesimpulan umum dari
pengamatan dan pemahaman penulis.
- Sejarah
sebagai seni
Banyak cara yang bisa
digunakan dalam menceritakan kembali peristiwa-peristiwa dan faka sejarah,
salah satunya adalah seni. Dalam menulis sejarah, sejarawan harus memiliki
seninya sendiri dalam menyajikan cerita-cerita sejarah. Sejarawan selalu ingin
tulisan-tulisan yang ia buat mampu membuat para pembacanya seakan merasakan
langsung peristiwa yang terjadi di masa lampau. Membuat para pembaca masuk ke
dalam cerita sejarawah adalah seni tersendiri yang tentunya tidak banyak orang
bisa melakukannya. Tidak hanya tulisan, lukisan, patung, serta panggung
pementasan pun menjadi sebagian bentuk seni dalam merekonstruksi peristiwa
sejarah.
Oleh karena sejarah
adalah ilmu yang sangat penting bagi manusia, seni menjadi medium dalam
merekosntruksi kembali peristiwa-peristiwa sejarah. Setiap manusia harus
mengetahui sejarah dirinya, keluarga, bahkan tempat ia tinggal. Karena sejarah
menjadi sumbel ilmu serta pengetahuan yang sangat penting bagi manusia dalam
menghadapi masa-masa yang akan datang.
Sejarah sebagai seni
juga memiliki beberapa fungsi, seperti yang dikatakan oleh George
Macauly Trevelyan, diantaranya:
- Fungsi
Ilmiah: Sebagai pengumpulan
ilmiah dan penyayang bukti-bukti
- Fungsi Imajinatif/spekulatif: Dikarenakan
sejarawan harus menyeleksi, mengklasifikasi data-data, fakta-fakta,
kemudian menarik kesimpulan.
- Fungsi Sastra: Sebagai bentuk penyajian hasil ilmu dan imajinasi dalam bentuk yang menarik (seni sastra)
0 Komentar